Terungkap! Misteri Burung Kuntul Mati Massal di Hutan Mangrove Jogja
BNews—JOGJAKARTA— Pemicu matinya burung Kuntul di Hutan Mangrove Baro, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Bantul mulai mendapatkan titik temu. Hasil pengamatan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DI Jogjakarta menemukan parasit cacing pada saluran pencernaan dan terjadi dehidrasi berat.
Sementara Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul sudah melakukan cek lapangan. Sebagaimana diketahui, puluhan Kuntul di Hutan Mangrove mati sejak sepekan terakhir.
Kasi Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Yuyun Prihatining Rahmah, mengatakan, setelah menjalin komunikasi dengan BKSDA DIY sebab matinya burung mulai ada kejelasan. Termasuk ditemukannya parasit cacing di saluran pencernaan.
”Burung Kuntul juga mengalami dehidrasi berat hingga kekurangan asupan makanan,” kata Yuyun, Kamis (25/2).
Yuyun mengungkapkan, untuk sekarang ini juga musim berkembangbiak. Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap kebutuhan asupan makanan dari suplai induknya. Selain itu, ketika pihak BKSDA DIY mengambil sampel dilapangan tidak menemukan burung Kuntul dewasa mati.
Dijelaskan, ketika anakan burung Kuntul jatuh dari sarang tidak bisa kembali ke atas. Dalam kondisi tidak bisa mencari makan, sehingga bisa memicu kematian.
”Meski begitu hingga kini kami menunggu hasil laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVET) tentang avian influenza, disingkat (AI),” terangnya.
Sementara Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo mengungkapkan, Kuntul yang mati berusia muda. Dimungkinkan karena hembusan angin kencang dan jatuh dari sarang.
”Ketika sudah ditanah dan tidak mampu terbang pada akhirnya mati. Jadi kematian burung Kuntul tersebut bukan akibat zat kimia,” tegasnya. (han)