WASPADA !! Penyebab Sering Gatal di Area Kelamin, Bisa Ada Jamur

BNews-KESEHATAN- Gatal di area kelamin umumnya disebabkan oleh iritasi yang menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit alat kelamin. Masalah ini juga dapat terjadi akibat penggunaan produk tertentu yang tidak cocok dengan kulit.

Namun, gatal di area kemaluan bukanlah masalah kesehatan yang serius, karena secara alami dapat membaik dalam beberapa hari. Namun, perlu diwaspadai jika gatal terjadi secara berulang dan disertai dengan keluarnya cairan dari kelamin.

Lalu, apa saja penyebab gatal di area kemaluan yang harus diwaspadai?

Kondisi yang Menyebabkan Gatal di Area Kemaluan

Gatal di area kemaluan adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa sembuh dengan waktu. Terdapat beberapa penyebab yang mendasari dan memerlukan perawatan yang tepat, antara lain:

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

1.Iritasi

Terjadi iritasi jika vagina atau vulva bersentuhan dengan bahan kimia tertentu yang ditemui dalam produk sehari-hari. Iritasi ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang disebut dermatitis kontak.

Jika iritasi menjadi penyebabnya, vulva dan vagina mungkin akan terasa gatal, merah, dan perih. Beberapa produk yang sebaiknya dihindari untuk mencegah iritasi, antara lain:

  • Sabun mandi dan busa.
  • Semprotan feminin.
  • Kontrasepsi topikal.
  • Krim, losion, dan salep.
  • Deterjen.
  • Pelembut kain.
  • Tisu toilet yang mengandung parfum.
  • Pembalut dengan aroma.

2.Penyakit Kulit

Beberapa penyakit kulit, seperti eksim dan psoriasis, juga dapat menyebabkan kemerahan dan gatal di area genital.

Eksim atau dermatitis atopik adalah ruam yang terjadi pada orang dengan asma atau alergi. Ruam ini berwarna merah dan gatal dengan tekstur bersisik yang bisa menyebar ke vulva pada beberapa penderita eksim.

Sementara itu, psoriasis adalah penyakit yang menyebabkan bercak merah bersisik, gatal, dan muncul di kulit kepala serta persendian. Terkadang, gejala ini juga bisa muncul pada vulva.

  1. Infeksi Jamur

Jamur ragi biasanya ada di vagina secara alami. Namun, jamur ini bisa menyebabkan infeksi dan rasa gatal di kemaluan jika tumbuh secara berlebihan.

Selain gatal, pertumbuhan jamur yang berlebihan juga bisa menyebabkan sensasi terbakar dan keluarnya cairan putih kental. Cairan ini mungkin berbau tidak sedap atau amis.

  1. Vaginosis Bakterialis (VB)

Vaginosis bakterialis adalah penyebab lain dari gatal di area kemaluan. VB, seperti infeksi jamur vagina, disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam vagina.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Gejala yang muncul biasanya berupa gatal pada vagina dan keluarnya cairan yang tidak normal serta berbau amis. Cairan ini umumnya berwarna abu-abu kusam dan memiliki tekstur encer.

  1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa IMS dapat menyebabkan gatal di kemaluan, seperti klamidia, kutil kelamin, gonorea, dan trikomoniasis. IMS ini juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti keputihan, nyeri saat buang air kecil, dan luka pada alat kelamin.

  1. Menopause

Penurunan estrogen selama perimenopause dan menopause berpotensi meningkatkan risiko vagina gatal. Hal ini disebabkan karena penurunan estrogen membuat jaringan vulva dan vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis.

Kekeringan pada vagina akibat menopause juga dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi. Ketika ini terjadi, penderitanya mungkin juga akan merasakan nyeri atau bahkan berdarah setelah berhubungan seksual.

Itulah beberapa penyebab gatal di area kemaluan yang perlu diwaspadai. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit jika mengalami gejala tersebut guna meminimalisir tingkat keparahannya. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: