BNews—NASIONAL—Menurut data BMKG selama tiga pekan terakhir, wilayah selatan Pulau Jawa mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan. Sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. Ia menyebut wilayah selatan Pulau Jawa memang rawan gempa.
”Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan di Selatan Jawa akhir-akhir ini, kami mengimbau kepada para pemangku kepentingan di bidang kebencanaan dan masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait gempa bumi dan tsunami,” kata dia, Jumat (17/7/2020) dikutip dari Antara.
Daryono menjelaskan, gempa kuat dapat terjadi kapan saja dan belum dapat diprediksi secara akurat. Sementara itu, BMKG telah mencatat setidaknya ada sembilan kali peristiwa gempa dirasakan di wilayah Pulau Jawa.
”Gempa di selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020 akibat deformasi di zona Benioff. Kemudian gempa di selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff dan Gempa dalam Laut Jawa M 6,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona transisi mantel,” jelasnya.
Selanjutnya gempa di Banten Selatan M 5,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff, gempa di selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust. Gempa di selatan Selat Sunda M 5,2 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.
”Gempa di selatan Sukabumi M 4,8 pada 10 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut, gempa di selatan Kulonprogo M 5,1 pada 13 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust dan gempa di selatan Pangandaran M 3,7 pada 17 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut,” imbuh Daryono.
Download Musik Keren Disini
Sebagai informasi, pada Jumat (17/7/2020) pukul 11.08.48 WIB wilayah Samudra Hindia barat daya Pangandaran diguncang gempa tektonik bermagnitudo 3,7. Berlokasi di Laut pada jarak 89 km arah baratdaya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 18 kilometer. (*/mta)