Anggota Obor saat menyerahkan donasi yang berhasil dikumpulkan, pagi tadi. |
BNews—MAGELANG— Komunitas orang borobudur bersatu (obor) berhasil mengumpulkan donasi untuk korban bencana gemba bumi di Aceh. Dalam sepekan komunitas anak-anak muda ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 161 Juta.
Pagi tadi (19/12) uang yang terkumpul tersebut diserahkan kepada Pemkab Magelang. Kemudian diteruskan ke BRI untuk disalurkan. Proses penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Tourist Information Centre (TIC) Borobudur.
Hadir dalam penyerahan bantuan, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori, Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sariyan Adi Yanto, Kepala Unit Borobudur Chrisnamurti Adiningrum, Muspika Kecamatan Muntilan dan ratusan anggota Obor.
“Meski awalnya banyak menemui kendala, namun pada akhirnya kami berhasil menggalang dana Rp 161.101.800 ditambah sejumlah mata uang asing. Penggalangan kami laksanakan selama satu minggu di tiga lokasi. Meliputi Pasar Borobudur, pintu masuk Candi Borobudur dan pintu keluar Candi Borobudur,” kata Ketua Obor, Nurwanto didampingi Soni Darsono, pengurus Obor yang lain disela-sela penyerahan.
Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Saryan Adi Yanto SE mengapresiasi terbentuknya komunitas obor berikut langkah penggalangan donasi tersebut. “Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Obor. Apalagi niatnya untuk membantu saudara-saudara yang tengah mengalami bencana,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan mengumpulkan bantuan sebesar itu dan disertai sikap kejujuran perlu diapresiasi. ”Bisa saja dalam proses pengumpulan hanya dilaporkan Rp 25 juta. Tapi kawan-kawan Obor ini mampu menjaga trust (kejujuran) sehingga seluruh bantuan disalurkan tanpa dipotong sepesrpun,” jelas dia.
Berita Lainnya
Dia berharap jika kepercayaan dan kejujuran ini mampu dijaga, maka dia yakin obor akan tumbuh menjadi organisasi yang besar dan terpercaya. ”Kalau obor bisa menjaga kepercayaan ini, tentu hambatan yang dihadapi selama ini dan program-programnya kedepan, akan dapat diselesaikan. Dan saya yakin, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam,” katanya.
Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori, mengatakan saat ini sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia mulai terkikis dengan banyaknya isu SARA yang berkembang. Dia berharap terbentuknya organisasi Obor yang anggotanya berasal dari berbagai kalangan bisa terus saling menjaga kerukunan. ”Keberagaman itu warisan dan harus terus dipelihara,” tegasnya. (bn1)