Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Longsor Terjadi, Puluhan Warga Diungsikan di Temanggung

BNews—PRINGSURAT—Curah hujan yang tinggi mengakibatkan longsor pada lima titik di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Kamis Pagi (4/4.

BNews—PRINGSURAT—Curah hujan yang tinggi mengakibatkan longsor pada lima titik di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Kamis Pagi (4/4. Material longsoran sebanyak 1.700 meter kubik mengancam permukiman penduduk 75 jiwa dari 25 kepala keluarga. Hingga Selasa, (9/4) evakuasi material lumpur baru mencapai 50 persen.

Material tanah di tiga titik sudah dapat diatasi. Namun masih perlu penanganan lebih lanjut terkait dua titik lainnya. Adapun dua dusun yang terkena longsor yaitu Kaligetas Gunung sebanyak empat titik dan satu titik terparah yang berada di Kaligetas Jurang.

Pasca kejadian, seribu orang warga setempat dari tujuh desa termasuk BPBD dan banser melakukan pembersihan secara manual. Balai PSDA Probolo Wilayah Kedu kemudian mendatangkan alat berat guna membercepat evakuasi material lumpur. Eskavator tersebut dipinjam dari perusahaan swasta dan PUKP Kabupaten Temanggung.

Korpokla Balai PSDA Probolo Wilayah Kabupaten Temangung, Soemarno mengatakan, dampak dari longsor akibat hujan deras selama dua hari itu menutup saluran irigasi Soropadan. Saluran air sepanjang 17 kilometer dari Kabupaten Temanggung hingga Kabuopaten Magelang itu sesungguhnya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Bupati Temanggung sudah cek lokasi. Proses evakuasi material diminta untuk dipercepat. Karena aliran air dihentikan mengakibatkan 508 hektar persawahan berpotensi kering,” papar Soemarno, kemarin.

Ia mengaku, sudah enam hari ini pihaknya berada dilokasi peristiwa untuk memantau perkembangan pemindahan material longsor. Imbuhnya, sampai saat ini proses pembersihan sudah 50 persen lebih.

“Kami khawatir bila terjadi hujan deras akan berdampak buruk. Ada satu rumah tepat di bawahnya dan berpotensi tertimbun. Kami segera akan melakukan evaluasi dan yang pasti kita akan menambah alat berat lagi,” paparnya.

Kepala Desa Kebumen, Susilo menjelaskan bahwa lokasi longsor terseebut mengakibatkan lima orang dari dua kepala keluarga diungsikan. Seandainya tidak didahului bencana longsor di Dusun Kaligetas Gunung dan aliran air tidak dimatikan, dipastikan longsoran tanah yang terdorong air akan menimbun 27 rumah.

“Tinggi tebing longsor 15 meter dan lebar 40 meter. Besaran material 1.700 meter kubik. Jadi material yang menutup saluran irigasi terdorong kekuatan air lebih dari 960 liter per detik akan meluap menerjang turun mengenai permukiman,” ungkap dia. Dirinya bersyukur bila saluran air segera dimatikan.

Salah satu warga yang diungsikan, Sarwiyati meminta pemerintah setempat untuk segera merampungkan pembersihan material. Sebab, dirinya ingin segera kembali ke rumahnya.

“Alhamdulillah sudah ada reaksi cepat dari pemerintah kabupaten. Tapi kami minta untuk lebih dipercepat proses pembersihannya dan air bisa segera dialirkan karena kami bergantung dari saluran irigasi untuk minum, cuci dan pertanian,” pinta Sarwiyati yang hingga kini masih mengungsi di sanak saudaranya. (magang1/han)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!