Pandawa Bangkit Lakon Dimainkan Ki Seno Nugroho Saat Pentas Pamungkasnya
BNews–JOGJA– Dalang kondang asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, meninggal dunia, Selasa (3/11) malam. Dan ternyata, sebelumnya dirinya sempat mementaskan wayang kulit secara daring melalui channel youtubenya.
Pentas wayang kulitnya terakhir tersebut membantu upaya pemerintah dalam menangani Covid-19.
Ki Seno meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada jam 22.15 di usia 48 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul. Rabu (4/11) siang ini, mendiang dimakamkan di pemakaman Semaki Gede, Kota Yogyakarta.
“Ya kita kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal. Yang menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh banyak kalangan. Yang menjadikan wayang kulit bisa eksis dan setiap pertunjukan selalu ramai para penonton,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, (4/11/2020)
Dalang kondang tersebut menampilkan pentas wayang climen terakhirnya pada Senin (2/11). Wayang climen adalah pentas wayang singkat dan sederhana serta kerap ditayangkan secara daring oleh Ki Seno di akun Youtube-nya selama pandemi. Karena model pentas ini, Ki Seno memiliki banyak penonton setia.
Pentas pamungkas Ki Seno mengangkat lakon ‘Pandawa Bangkit’ yang tentang ketangguhan Pandawa menghadapi berbagai kejahatan dan marabahaya.
Dalam pentas itu, terutama saat adegan kocak di bagian goro-goro Panakawan, Ki Seno menyisipkan sosialisasi protokol kesehatan untuk cegah Covid-19. Antara lain seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Pentas selama tiga jam ini digelar oleh Komisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Memang benar Covid-19 bikin ekonomi ambruk. Lebih-lebih ekonomi seniman. Makanya kita kudu semangat, gotong royong menyingkirkan Covid-19,” kata Ki Seno dalam bahasa Jawa saat pementasan. (*)