PCNU Kabupaten Magelang Mengutuk Keras Aksi Teror Di Mabes Polri
BNews–MAGELANG– Aksi teror yang terjadi di Mabes Polri akhir Maret 2021 kemarin mendapat banyak respon dari masyarakat. Termasuk dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang, yang mengutuk keras aksi tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh KH. Ahmad Izzudin pada hari Kamis (1/4/2021) di Gedung PCNU Kabupaten Magelang. Seperti rils yang diterima Borobudurnews.com.
Menurutnya, tndakan kekerasan seperti aksi teror tidak pernah dibenarkan oleh agama.
“Harus dikutuk keras. Agama apapun tidak membenarkan terorisme,” jelas KH. Ahmad Izzudin.
Menurut Gus Din, sapaan akrab KH. A. Izzudin, Indonesia adalan negara yang damai dan didirikan berdasarkan kesepakatan para pendiri negara. Oleh karena itu jika ada aksi kekerasan atau aksi teror atas nama agama, sudah bisa dipastikan bukanlah ajara agama.
“Agama sekali lagi tegas melarang seseorang melakukan tindak kekerasan apalagi aksi teror,” pungkas Gus Din.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berinisial ZA (25 tahun) menyerang Mabes Polri pada Rabu sore dengan menembakkan senjata api ke arah polisi.
Sekitar pukul 16.30 WIB, seorang perempuan berkerudung biru dengan pakaian hitam, menyerang Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Menurut keterangan Kapolri Jenderal Pol Sigit Listyo Prabowo, ZA (25) sempat menanyakan pada polisi yang berjaga, dimana letak kantor pos.
Namun setelah diarahkan, tak berselang lama, ia jusru menuju ke pos penjagaan dan melakukan penembakan pada anggota polisi.
Atas tindakannya tersebut, akhirnya anggota kepolisian mengambil tindakan dengan menembak ZA.
Pada peristiwa tersebut, ZA dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
“Yang bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya,” kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, Rabu malam.
“Kemudian dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan,” tuturnya.
Aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menggerebek sejumlah terduga teroris menyusul teror bom bunuh diri di Makassar, pada Minggu (28/3/2021)
Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (bsn)