Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Hilang Kontak, Ini Kronologinya

BNews—NASIONAL—Kabar duka menyelimuti Tanah Air. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Diketahui bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada pukul 14.36 WIB. Dengan mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 bayi.

Pesawat seharusnya terbang pukul 14.30 WIB, namun harus ditunda karena cuaca buruk yang tak memungkinkan pesawat tersebut lepas landas. ”Jadi tadi delay akibat hujan deras. Makanya ada delay 30 menit saat boarding,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dikutip dari  Kompas.com.

Sementara itu, Data Flightradar24 menunjukkan, pesawat Boeing B737-500 itu berhenti di sekitar 11 mil laut dari Bandara Soekarno-Hatta atau di atas Kepulauan Seribu. Pesawat sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba kehilangan ketinggian. Kecepatan pesawat juga turun drastis. Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.

”Data @flightradar24 menunjukkan penerbangan Sriwijaya Air #SJ182 yang terhenti di atas Kepulauan Seribu,” tulis akun Twitter @aviatren.

Pada pukul  18.00 WIB, Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki. ”Betul (di Pulau Laki),” ujar Djunaedi.

Tim Badan SAR Nasional langsung terjun ke lokasi dugaan jatuhnya pesawat. ”Basarnas sedang ke lokasi. Belum ada lagi informasi ke saya,” ucap Djunaedi.

Kemudian pada pukul 18.20 WIB, nelayan menemukan sejumlah barang berupa potongan pakaian dan beberapa kabel. Yang mana diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air yang dikabarkan hilang kontak.

Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)

Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Surachman mengkonfirmasi temuan tersebut di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

”Barusan ketemu potongan Levis, sepertinya bagian kantong belakang, ada rambut-rambutnya,” kata Surachman, saat diwawancarai jurnalis Kompas TV.

Lebih lanjut, Pemkab Kepulauan Seribu dibantu Badan SAR Nasional langsung menyisir lokasi dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Menurut Surachman, informasi jatuhnya pesawat diperoleh dari nelayan Pulau Lancang.

Pasalnya, mereka mendengar suara ledakan seperti suara petir. Bahkan, ada nelayan yang melihat pesawat jatuh ketika hujan deras mengguyur lokasi kejadian. ”(Nelayan) sempat mendengar ledakan dua kali di bawah laut dan dia melihat pesawat jatuh, lagi hujan lebat. Menurut mereka sekitar pukul 2 siang (pesawat jatuh),” ujar Surachman.

Pada pukul 19.20 WIB, TNI AL mengerahkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan personel Komando Pasukan Katak untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. KRI yang dikerahkan berasal dari Komando Armada I dan Lantamal III yakni KRI Teluk Gilimanuk yang mengangkut personel Komando Pasukan Katak, KRI Kurai, KRI Parang.

Kemudian, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut-866, KRI Tengiri, serta 2 sea rider Kopaska dan 2 kapal tunda yakni TD Galunggung dan Malabar. ”Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Resque (SAR) pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang lost contact,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Laut Julius Widjojono dalam siaran pers.

Sementara pada Konferensi Pers Basarnas Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji pada pukul 19.50 WIB, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan beberapa serpihan yang diduga merupakan bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.

Basarnas diketahui mendapat informasi telah terjadi hilang kontak dengan pesawat tersebut sekitar pukul 14.55 WIB. ”Kita dapatkan informasi di lapangan bahwa ditemukan beberapa serpihan yang dicurigai bagian dari pesawat Sriwijaya. Kita masih belum bisa memastikan,” ujar Suryo saat memberikan keterangan, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Kemudian pada pukul 19.59 WIB, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengkonfirmasi kebenaran informasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Menurut Budi, pesawat tersebut hilang

kontak pukul 14.40 atau empat menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.

”Bahwa telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Budi dalam konferensi pers dari Bandara Soetta.

Menurut catatan, pesawat terbang di ketinggian 1.700 kaki pada pukul 14.37 WIB dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach Terminal Control Area. Pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pada pukul 14.37 WIB.

Namun, pesawat tidak mengarah ke tujuan seharusnya dan keluar jalur menuju arah barat laut. Pihak Air Traffic Control (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Selanjutnya, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari radar.

”Oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian dalam hitungan second (detik), target SJ 182 hilang dari radar,” kata Budi.

Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)

Setelah itu manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. ”Pukul 17.30 Bapak Presiden memberikan arahan untuk memaksimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas,” ujar Budi.

Pada pukul 21.00 WIB TNI AU menyiagakan helikopter dan pesawat untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182. Helikopter yang disiagakan adalah helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

Selain helikopter, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

”Merespons hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ-218 rute Jakarta-Pontianak, sesuai instruksi Panglima TNI, TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Laksamana Pertama TNI Indan Gilang.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pihaknya menyediakan hotline bagi para keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air. Bagi keluarga penumpang pesawat yang ingin mencari keberadaan sanak keluarga, pihak Sriwijaya menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi.

”Kelurga penumpang jika ingin mencari informasi hotline disediakan oleh Sriwijaya Air dengan nomor adalah 02180637817,” kata dia dalam jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan pos pengaduan yang tersedia di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Jasa Raharja juga membuka pos pengaduan di Bandara Supadio di Pontianak hingga dermaga Jakarta International Cointainer Terminal (JICT) 2 di Tanjung Priok.

Sementara itu, Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah diketahui. “Titiknya (jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182) sudah (diketahui). Teman-teman sudah di titik tempat jatuhnya di sana,” kata Soerjanto.

Adapun, pencarian pesawat Sriwijaya Air akan dilanjutkan hari ini. Menurut Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, pencarian pesawat pada Sabtu malam terkendala visibilitas. ”Hambatan yang kita hadapi sekarang adalah masalah visibility (visibilitas) karena malam. Besok pagi kita akan bisa langsung melakukan pencarian maksimal,” kata Bambang. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: