Viral Kisah Nyata Misteri Keluarga Hantu di Jalan Magelang

BNews—JOGJA— Sebuah diary atau catatan harian pernah viral di media sosial. Adalah Bonaventura Genta yang mengisahkan kejadian horror yang dialaminya di sebuah Jalan Magelang Sleman Jogjakarta.

Bonaventura Genta menyebut tulisannya dengan judul keluarga tak kasat mata. Dia membagikan ceritanya dalam sepuluh seri. Tulisan ini pernah viral dan membuat banyak nitizen merinding memembacanya. Tulisan dibagikan hingga ribuan kali.

Genta adalah pekerja di rumah tersebut. Selama bekerja dia kerap dihantui oleh sosok sosok mistis penunggu rumah itu. Mulai Peralatan kantor yang dapat bergerak sendiri.

Dalam kisahnya Genta juga pernah melihat penampakan wanita tua berkerudung, serta wanita cantik yang terkadang nampak penuh darah. Suara-suara aneh dan bau anyir juga sering ia alami selama berada di rumah mewah dan cukup besar itu.

Bahkan yang lebih mengerikan, ada sebuah gudang di bagian belakang rumah yang pintunya tak dapat dibuka, padahal telah meminta bantuan tukang kunci. Diduga gudang tersebut menjadi tempat tinggalnya raja hantu rumah mewah itu.

Mbah Kaje, salah satu supranatural menyempatkan daang ke rumah tersebut. Dia melakukan investigasi. Bahkan, dia meminta secara khusus untuk warga tidak mendekat  ke rumah itu karena memiliki energi negative yang besar.

Hasil investigasi itu dibagikannya ke grup kerabat keliling jogja. Grup yang biasa membahas tentang hal-hal jaman dahulu dan beberapa misteri di sekitar Jogja dan Magelang.

Berdasarkan hasil investigasi Mbah Kaje, diduga pemilik rumah itu bekerja sama dengan jin untuk cepat menjadi kaya. Keluarga yang memiliki lima orang anak itu awalnya hidup dalam himpitan ekonomi.

Setelah mencari dukun dan bersekutu dengan jin, keluarga itu pun akhirnya mendapatkan kekayaan dalam waktu singkat. Mereka membangun rumah mewah di sekitar Jalan Magelang, dan pohon Gayam yang berada di sana ditebang.

Menurut penuturan sejumlah orang, pohon Gayam menjadi tempat bersemayamnya para jin.

Dalam postingannya 10 April lalu Mbah Kaje mengatakan, jin yang bersekutu dengan pemilik rumah adalah jin jahat yang memiliki kekuatan cukup besar. Konon, jin itu berusia 3.000 tahun dan memiliki tiga tanduk.

Pemilik rumah memiliki tempat khusus untuk berkomunikasi dengan jin di ruang belakang.

Namun pada akhirnya, satu demi satu anggota keluarga itu meninggal dunia diduga menjadi korban jin tersebut, termasuk istri dan lelaki yang melakukan “pesugihan”.

Bau anyir yang sering muncul menurut Mbah Kaje, adalah gambaran para penghuni jin yang haus darah.

Sedangkan penampakan seperti nenek-nenek, pocong dan kuntilanak sebenarnya adalah jin yang berbentuk tinggi besar, memiliki kulit seperti sisik ular dan berekor.

“Dimohon teman-teman cukup membaca saja, jangan sampai larut terbawa alur cerita. Beberapa rekan-rekan yang kepo akut mengalami kejadian di luar nalar pikiran manusia. Jika boleh dianalogikan, penghuni gaib di tempat tersebut seperti preman yang tidak berpendidikan,” tulis Mbah Keje memperingatkan. (her/wan)

sumber : tribunjogja

About The Author

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: