Waspada, Suntik KB Bisa Sebabkan Kanker
BNews—NASIONAL— Banyak orang belum tahu pemicu kanker payudara bagi kaum perempuan di Indonesia. Banyak faktor sebenarnya dari sisi eksternal maupun internel tubuh manusia, salah satunya yang sering dikenal KB Suntik.
Menurut Dokter Aries Hamzah, faktor eksternal kanker payudara berkaitan dengan gaya hidup. Salah satunya adalah penggunaan kontrasepsi hormonal. “Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang mengandung dua hormon, yakni estrogen dan progesteron. Kontrasepsi tersebut dapat berupa pil, suntik, implan dan AKDR dengan progestin,” katanya.
“Perempuan lebih banyak terkena kanker payudara karena pengaruh hormonal yang tidak dimiliki laki-laki. Salah satunya juga berkaitan dengan pola perilaku seperti penggunaan kontrasepsi hormonal yang tidak tepat guna,” ujarnya usai seminar Beban Kanker Payudara Terus Meningkat di Hotel Le Meridien Jakarta beberapa waktu lalu.
Pemicu kanker payudara dari kontrasepsi hormonal tersebut adalah hormon estrogen dan progesterone. Penyebab pertama berasal dari risiko mutasi sel saat pembelahan meningkat. Profilerasi sel oleh dua hormon tersebut juga meningkat.
Penyebab kedua, hormon estrogen dan progesterone merangsang peningkatan sel-sel kanker. Dalam kanker, sel-sel tersebut tumbuh dan berkembang liar tanpa mendapatkan instruksi. Ada 4 subtipe kanker payudara yang berpengaruh yakni, luminal A, luminal B, HER2-overexpressing dan triple negative.
Meski demikian, kontrasepsi hormonal bukan satu-satunya penyebab kanker payudara. Faktor internal juga berperan penting seperti genetika.
“Kanker payudara juga bisa didapatkan dari faktor keturunan,” tegasnya.
Penderita kanker payudara sebenarnya dapat disembuhkan. Pasien kanker payudara yang terdeteksi dini atau berada pada stadium awal memiliki harapan hidup setinggi 98 persen. Sedangkan, 24 persen penderita kanker payudara stadium lanjut yang dapat bertahan hidup minimal lima tahun.
“Deteksi dini yang dilakukan lebih cepat sangat diharapkan, karena stadium satu dan dua masih dapat kami sembuhkan,” akunya.
BACA JUGA : JANGAN SEPELEKAN BADAN GENDUT, KARENA PICU KANKER
Stadium satu pada kanker payudara akan ditemukan tumor kurang dari 2 cm dan belum terjadi penyebaran sel. Sedangkan stadium dua, ukuran tumor sebesar 2 hingga 5 sentimeter.
“Namun, sudah berpotensi menyebar ke area ketiak atau sekitar jaringan payudara dan biasanya akan berlanjut ke stadium tiga,’imbuhnya.
Untuk dua tahapan ini, dokter biasanya akan melakukan operasi atau bedah untuk mengangkat tumor. Selanjutnya, kemoterapi untuk menghilangkan sel-sel kanker yang sudah menyebar. Sedangkan stadium empat, tumor telah menyebar ke organ tubuh lain.
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan memeriksa payudara sendiri. Biasanya pemeriksaan tersebut dilakukan dengan meraba payudara dan memperhatikan apakah terdapat benjolan atau tidak.
“Namun, deteksi dini juga dapat dilakukan dengan mengecek ke rumah sakit untuk lebih jelasnya,” pungkasnya. (Internet/bsn)