WOW… Sejak Tahun 2020, Deformasi Gunung Merapi Sudah 15 Meter
BNews–MAGELANG-– Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus mengalami deformasi atau perubahan bentuk tubuh gunung. Sejak tahun 2020, deformasi berupa pembengkakan tubuh gunung api itu telah mencapai 15 meter.
”Deformasi hingga 15 meter ini jauh lebih besar dibanding deformasi Gunung Merapi saat erupsi tahun 2006 dan 2010. Dua tahun tersebut, rata-rata deformasi hanya sekitar empat meter saja,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, di sela-sela diskusi terkait konservasi kawasan Gunung Merapi di Balai Desa Kaliurang; Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (16/11/2022).
Sementara laporan terbaru aktivitas Gunung Merapi per tanggal 15 November 2022 telah dibagikan oleh BPPTKG melalui akun twitter resminya.
Disebutkan dalam laporannya, mulai pukul 00.00 – 24.00 wib di hari tersebut di Gunung Merapi teramati dua kali guguran lava pijar; dengan jarak luncur maksimal 1500 meter ke arah barat daya.
Sementara di waktu tersebut laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 0,1 cm per hari dalam tiga hari.
Untuk jumlah kegempaan sendiri terdiri dari 44 kali guguran, 25 gempat hybrid atau fase banyak Lalu gempa vulkanik dangkal 2 kali, 41 kali vuklkanikdalam dan satu kali hembusa.
BPPTKG mengimbau warga mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (bsn)