Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Begini Suasana Vihara Mendut Saat Perayaan Waisak

BNews–MUNGKID– Suasana berbeda dari tahun sebelumnya di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) di Jalan Bojong II Nomor 1 Mendut, Kecamatan Mungkid Magelang kemarin (7/5/2020). Pasalnya setiap hari Waisak pasti padat dikunjungi umat, namun kali ini sepi.

Hal ini dikarenakan memang proses waisak seperti tahun-tahun sebelumnya ditiadakan di kawasan Candi Mendut maupun Candi Borobudur. Pasalnya wabah virus corona masih belum usai terjadi di Indonesia.

Penjaga vihara, Ramidi, 45, mengatakan, tak ada sembahyang atau ibadah Waisak di tempat itu. Pandemi virus korona membuat umat buddha harus melakukan ibadah dari tempat masing-masing.

“Hanya sembahyang biasa. Menyambut detik-detik Waisak dilakukan sendiri-sendiri,” kata Ramidi.

Puncak Waisak 2020 di Vihara GVA, akan digelar pada pukul 18.00 WIB. Ia mengungkapkan jemaah yang beribadah di vihara pun harus berada di ruangan terpisah sebagai bagian dari physical distancing.

“Waisak sebelum situasi wabah corona, tiga hari sebelumnya sudah mulai kegiatan sembahyang. Kalau Waisak tahun ini Kamis, sejak Selasa Vihara tetap sepi,” ungkapnya.

menurutnya, tak ada persiapan khusus pada perayaan Waisak 2020. Meskipun perangkat ibadah, seperti lilin, buah, makanan, bunga, air, dan dupa tetap disiapkan di vihara, namun sembahyang tidak digelar di vihara.

“Istilahnya puja lima; buah, lilin, makanan, bunga, dan air, tetap kami pasang di vihara. Kegiatan ibadah tetap di tempat masing-masing,” jelasnya.

Ia menyebut, ada lima vihara di Magelang yang dipakai ibadah umat buddha. Vihara tersebut biasanya didatangi jemaah dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan lainnya.

“Orang-orang yang mau ikut Waisak dari Jakarta mampir. Pengunjung Borobudur yang enggak ada tempat bisa memakai fasilitas di sini. Di Vihara GVA beribadah dengan bahasa sanskerta. Setiap vihara punya tata cara ibadah tersendiri,” paparnya.

Ramidi berharap virus korona segera lenyap. Ia menginginkan setiap warga di dunia bisa beribadah tanpa ancaman wabah.

“Semoga virus korona segera selesai agar manusia bisa menjalankan aktivitas biasa dan beribadah bersama,” pungkasnya. (*/bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!