Dampak Hujan Abu, Petani Lereng Merapi Magelang Bagikan Sayuran Gratis
BNews–MAGELANG– Dampak dari Erupsi Merapi adalah kerusakan bagi tanaman milik petani di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Hal tersebut akibat guyuran hujan abu vulkanik beberapa waktu lalu.
Jenis tanaman yang rentan rusak yakni sayuran yang dimanfaatkan daunnya, misalnya selada, caisim, kubis, dan sawi.
Akibatnya, harga jual tanaman seperti sayuran di pasaran menjadi lebih murah. Para petani pun memilih untuk membagikan hasil panennya secara gratis ke masyarakat.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sengi, Wawan Hs menuturkan, rendahnya harga jual tanaman akibat terdampak abu Merapi membuat petani merugi. Para petani memilih membagikan sayuran kepada masyarakat yang membutuhkan daripada terbuang.
“Bahkan, banyak petani memilih tidak memanen hasil pertaniannya karena biaya operasional memanen tidak menutupi biaya perawatan,” katanya.
Selain dibagikan, ke masyarakat petani pun berinisiatif akan membagikan sayuran kepada panti asuhan, pondok pesantren, hingga masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Ya, selama ini sayuran baru dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan dalam artian per rumah tangga,” ujarnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menjelaskan, lahan pertanian yang paling terdampak hujan abu vulkanik dengan intensitas ringan hingga sedang, meliputi wilayah Kecamatan Dukun dan Sawangan.
“Hujan abu vulkanik yang terjadi pada 8 dan 16 Agustus 2021 berdampak pada sektor pertanian komoditas hortikultura dan perkebunan petani di sekitar lereng Gunung Merapi,” tuturnya.
Adapun, untuk Kecamatan Dukun meliputi Desa Sengi, Krinjing, dan Paten. Kemudian Sawangan meliputi Desa Kapuhan, Ketep, dan Gantang. Di wilayah Kecamatan Dukun, lahan tembakau yang terdampak sekitar 149 hektare, lahan cabai 82 hektare dan bunga kol mencapai 63 hektare.
Sedangkan, di Kecamatan Sawangan, lahan tembakau yang terdampak mencapai 76 hektare, cabai 32 hektare, dan bunga kol 15 hektare.
“Terkena abu Merapi membuat kualitas tanaman menurun, maka praktis harga jual pun ikut turun. Oleh sebab itu, kami menyarankan petani agar segera membersihkan tanaman dengan mengibaskan daun agar abu hilang,” ujar Romza.
Pihaknya juga menyarankan untuk menggoyangkan-goyangkan tanaman, maupun mencuci dan menyemprot tanaman untuk membersihkan abu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya gagal panen dan kerugian yang lebih besar. (*/tribun)