Kisah Serda Mugiyanto Magelang Akhirnya Bisa Berseragam PDL Kembali
BNews–MAGELANG– Terpancar rona bahagia di waja Serda Mugiyanto, prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0705/Magelang. Dia akhirnya kembali bisa mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL).
Momen itu merupakan penantian panjang Serda Mugiyanto selama dua dasawarsa tak pernah menggunakan PDL.
Alasannya tak menggunakan PDL bukan persoalan sederhana. Dia terpaksa menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH) lantaran salah satu kakinya diamputasi saat berdinas di Ambon, Maluku sekitar Tahun 2001 silam.
Saat itu, dia tak sengaja menginjak ranjau yang terpasang. Akibatnya, kaki palsu menjadi tumpuannya berjalan. Namun, Kaki palsu yang sebelumnya digunakan Serda Mugi mengalami keretakan di bagian dalam.
Beragam cara dia lakukan supaya kaki palsu itu bisa kembali digunakan dengan apa pun keterbatasan yang ada. Bagian telapak kaki yang terlepas ia coba rekatkan kembali menggunakan lakban.
Akibat pemakaiannya dipaksakan dan daya topang kurang memadai, Mugi kesulitan berjalan. Pinggangnya pun sampai remai.
“Rusaknya kemarin di bagian dalam, itu terjadi pecah, dan telapaknya itu sudah rusak dan tidak bisa digunakan. Sampai kita balut menggunakan lakban, dan di telapak itu juga sama, kita ganti dengan pelapis kulit,” kata Serda Mugi dalam video YouTube di kanal TNI AD, dikutip Sabtu (22/1/2022).
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Setelah melewati serangkaian asistensi dan perawatan, RSPAD Gatot Soebroto menghadiahinya sebuah kaki palsu baru. Mata penuh binar kebahagiaan dan lantunan kalimat syukur terlontar dari mulutnya.
“Puji syukur alhamdulillah berkat beliau, berkat KSAD (Jenderal Andika Perkasa) dan ibu. Kita diberikan kaki palsu yang sangat luar biasa. Ini kita bisa jalan dengan nyaman. Bahkan saya selama 20 tahun itu tidak menggunakan PDL, sekarang alhamdulillah bisa menggunakan PDL lagi,” ujarnya.
PDL pun memiliki kesan tersendiri bagi Serda Mugi, yang mana berkat hal itu dia menjadi lebih percaya diri.
Kata Mugi, PDL membuatnya terlihat lebih gagah. Mugi menuturkan, PDL dan kaki palsu menjadi pembakar semangat baginya untuk memberikan motivasi kepada khalayak ramai. Pasalnya, dalam kamus hidupnya, berkarya dan berprestasi tidak bisa dihambat meskipun memiliki kekurangan.
“Bisa gagah lagi dan ke lapangan untuk memberikan motivasi kepada semua orang untuk berkarya dan berprestasi walaupun kondisi kekurangan,” kata dia.
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik, Kolonel Ckm (K) dr. Nunuk Sri Redjeki yang turun langsung dalam penanganan masalah ini berujar, perawatan dari kaki palsu itu haruslah rutin.
Setidaknya, Serda Mugi harus kontrol selama 6 bulan sekali. “Tidak berhenti begitu makai selesai, seenggaknya setiap 6 bulan sekali itu kontrol, kan ini long term (jangka panjang),” ujarnya. (*)