Pengakuan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Tak Ikut Susur Sungai Karena Hujan
BNews—SLEMAN— Pembina Pramuka di SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman, Riyanto, buka suara mengenai kegiatan susur Kali Sempor yang mengakibatkan sejumlah siswa meninggal dunia.
Meski sebagai pembina, ternyata dirinya tidak turut melakukan susur sungai bersama ratusan siswa. Ia mengaku menunggu di sekolah karena hujan.
”Saya ikut membina, tapi enggak ikut susur sungai karena hujan, saya balik. Saya nunggu di sini (sekolah). Sebelum anak-anak pulang, kan, saya juga belum pulang,” kata dia, Sabtu (22/2).
Saat itu, Riyanto menjelaskan tidak mengetahui secara pasti jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pramuka. Sebab, data siswa dibawa masing-masing Dewan Penggalang (DP) yang mempunyai dua regu.
”Ternyata saya belum nyatat yang berangkat. Ada di DP yang mencatat,” jelasnya.
Pascainsiden, banyak orang tua dari siswa yang datang ke sekolahan. Mereka mencari kabar anaknya dan melaporkan bila anaknya dalam kondisi selamat. Siswa yang selamat juga datang ke sekolah untuk absen.
”Saat itu, saya meminta setiap orang tua siswa datang ke sekolah untuk melaporkan anaknya selamat atau belum ditemukan. Supaya datanya langsung dicatat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, ratusan siswa SMPN 1 Turi melakukan kegiatan pramuka susur Kali Sempor. Aliran air yang deras membuat mereka terseret arus kali.
Hingga berita ini ditulis, korban meninggal bertambah menjadi tujuh orang dan tiga siswa Zahda, Nadone, Yasina masih dalam pencarian petugas Basarnas dan relawan. (han)