BNews–MUNGKID– Peringatan Hari Kartini dilaksanakan sedikit berbeda oleh sejumlah perempuan yang tergabung dalam jurnalis perempuan (Jupe) Kabupaten Magelang. Selama setengah hari tadi (20/4) mereka membantu kerja para penambang pasir manual khususnya perempuan.
Aksi itu dilakuikan di bantaran Kali Pabelan. Tepatnya di bawah jembatan Srowol. Jupe yang datang bersama Humas Universitas Muhammadiyah Magelang dan PT Taman Wista Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko itu langsung mengambil slenggrong dan membantu mencari pasir di sungai.
Kebetulan, setiap harinya, ditempat ini ada puluhan penambang yang enam diantaranya perempuan, yang setiap hari mengais rupiah dengan mencari pasir. Salah satu penambang pasri itu adalah Mundariah, 45, warga Desa Progowati. Diakui jika ibu tiga orang anak ini, menjadi penambang sejak kecil. Namun baru satu tahun terakhir yang setiap hari turun ke sungai atau sejak suaminya meninggal.
“Kalau mencari pasir, sudah sejak kecil. Namun saat masih ada suami, saya hanya membantu sesekali saja. Hanya setelah suami meninggal setahun yang lalu, saya setiap hari menambang,” katanya terharu, saat beberapa wartawan perempuan ingin ‘menggantikan’ profesinya meski hanya sebentar.
Ny Karsanah, 48, penambang lain mengaku setiap hari mencari pasir mulai pukul 05.00 hingga 13.00. Selama sekitar delapan jam itu, ia mendapatkan rata-rata 50 tenggok. Selama satu minggu, ia mendapatkan uang sekitar Rp 100 hingga Rp 150 ribu. “Cukup tidak cukup ya segitu mas. Mau bagaimana lagi?,” ungkapnya yang terkadang untuk menambah penghasilan, keduanya juga menjadi buruh tani itu.
Choriroh Kurniawati, salah satu wartawan perempuan magelang yang ikut menjadi penambang pasir menyampaikan jika pihaknya ingin merasakan perjuangan ‘Kartini’ era sekarang. Dan ternyata, sungguh berat. “Terus terang saya tidak sanggup. Saya baru lima tenggok saja, sudah menyerah. Ibu-ibu disini luar biasa perjuangannya untuk mencari sesuap nasi,” ungkapnya Kurniawati berlinang air mata.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan bantuan untuk mengapresiasi perjuangan keduanya. Bantuan berasal dari Universitas Muhammadiyah Magelang dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan solidaritas Wartawan Magelang. (bsn)
Berita Lainnya