Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Takut Jalan Rusak, Ratusan Warga Srumbung Magelang Turun Jalan Tolak Truk Tronton Melintas

BNews-MAGELANG- Ratusan warga Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang turun ke jalan(1/2/2025). Mereka menolak truk tronton atau truk yang melebihi tonase melintasi jalan desa setempat.

Menurut mereka, hal itu dikarenakan truk yang melebihi tonase tersebut mengancam jalan yang sudah dicor beton akan menjadi rusak; padahal jalan tersebut merupakan jalan evakuasi jika terjadi bencana Gunung Merapi.

Sejumlah warga menunjukkan beberapa titik jalan yang retak akibat dilewati truk yang melebihi tonase.

Aksi warga dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sudimoro, Muh Rofi. Aksi tersebut dipicu karena sejumlah tronton nekat melewati jalan Desa Sudimoro naik menuju lereng Merapi untuk memuat pasir. Karena tak juga turun warga geram dan menjemput truk tronton untuk segera turun tanpa muatan.

Dengan menggunakan puluhan sepeda motor dan mobil bak terbuka warga berkonvoi mendatangi sejumlah truk tronton; yang parkir siap muat material di salah satu depo pasir di wilayah Jeruk Agung, Srumbung. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan aksi dikawal aparat TNI-Polri.

Kepala Desa Sudimoro, Muh Rofi mengatakan bahwa jalan yang dilintasi itu baru terealisasi dan selesai dicor. Jalan tersebut murni untuk jalur evakuasi tidak semata-mata jalan tambang.

“Masyarakat khawatir jika jalan ini rusak akan merepotkan proses evakuasi jika Merapi bergejolak. Ini untuk antisipasi kerusakan jalan; yang disebabkan tronton atau truk yang tidak sesuai specknya (berukuran besar dan melebihi tonase, red),” kata Muh Rofi dikutip Berita Merdeka Online.

CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)

Muh Rofi mengungkapkan, banyaknya lalu lalang kendaraan truk yang muat pasir berdampak juga pada irigasi warga yang ikut rusak. Masyarakat banyak dirugikan. Jalan ini semula hanya 2-3 meter sekarang 7 meter.

“Ini murni hibah dari masyarakat yang tidak ada ganti rugi sama sekali. Mohon warga yang sudah mengikhlaskan untuk pelebaran jalan ini dihargai. Jangan semena-mena,” tegasnya.

“Karena kemerdekaan warga harus dihargai juga. Masyarakat minta truk tronton jangan lewat. Hanya segelintir yang diuntungkan, tapi jika jalan rusak yang kena dampaknya masyarakat. Intinya masyarakat tidak mau jika ada truk yang melebihi kapasitas, lewat jalan ini,” tandas Muh Rofi.

Sempat terjadi adu mulut dan ketegangan warga dengan pihak sopir saat negosiasi, beruntung aparat TNI-Polri terus memberikan pengamanan, sehingga perilaku anarkis bisa dicegah.

Sopir akhirnya sepakat truk tronton turun tanpa muatan, dan sopir minta agar saat turun dikawal. Akhirnya truk tronton meninggalkan lokasi depo pasir dengan dikawal warga.

Sementara itu, Ketua Pemuda Sudimoro, Iqbal mengatakan pada dasarnya jalan sudah baik. Namun baru beberapa minggu jalan sudah retak karena dilewati tronton.

“Sehingga kami minta jangan dilewati tronton,” ujarnya.

Diketahui, jalan cor beton yang melintas di Desa Sudimoro merupakan akses jalan evakuasi pengungsi Merapi wilayah Srumbung. Jika sampai rusak, maka dapat menghambat evakuasi saat terjadi bencana Merapi.

sementara, ratusan truk setiap hari lalu lalang di jalan tersebut untuk mengangkut material Merapi. Karena itu, agar jalan tersebut awet maka seluruh armada truk yang melintas di jalan tersebut harus taat aturan dan tidak melebihi tonase. (*/beritamerdekaonline)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!