Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Video Viral Kesenian Kolaborasi Tik Tok Ternyata Dimainkan Pemuda Asal Muntilan

BNews–NASIONAL– Video tarian tradisional yang dikolaborasikan dengan Tik Tok viral di media sosial. Ternyata salah satu penarinya adalah seorang pemuda asal Muntilan Kabupaten Magelang.

Dari hasil penelusuran Borobudurnews.com , tarian tersebut bernama “Liswan Peka Pekok”. Dimana dalam video tersebut direkam saat pertunjukan di SMP Negeri 1 Tumpang Malang dalam rangka HUT Sekolahan.

Tarian yang dibawakan oleh lima orang ini berasal dari Ngalambeksa Community Malang. Dimana komunitas seni ini dipimpin oleh Sandhidea Cahyo Narpati, sekaligus menjadi koreonya.

Salah satu penarinya yang ternyata berasal dari Magelang berhasil dihubungi Borobudurnews.com . Namanya Refoma Patria, seorang pemuda 21 tahun warga Bakalan Tamanagung Muntilan.

VIDEONYA :

Saat ditanya kenapa menari tradisional dengan versi tik tok, dijelaskannya bahwa hal tersebut mengingat kemajuan teknologi salah satunya media sosial. ‘Salah satu yang lagi viralkan tik tok, dan karya kami ini disesuaikan dengan hal itu. Tentunya dengan catatan tidak meninggalkan culture tradisi jawa,” ungkap Refoma.

“Intinya ini merupakan bagian dari konsep karya tari yang memilik arti dan cerita,” imbuhnya.

Dia mengatakan lima penari tersebut adalah Refoma Patria, Sandhidea Cahyo Narpati, Ahmad Razan Rizqi Dhafin, Dhimas Bagus Atmananto, Bondan Wisnu Murti. Mereka mengenakan pakaian tari jawa dengan make up ala badut sesuai dengan nama tariannya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Dia mengatakan nama tariannya adalah “Liswan Peka Pekok”. Artinya sekumpulan badut.

“Dalam karya ini para badut sedang saling berinteraksi saat tengah menunaikan perintah dari Raja Gajayana, Raja Kanjuruhan. Seperti diketahui bahwa Raja Gajayana ialah seorang penghibur ( badut ) pada masa kecilnya,” paparnya.

“Keahliannya dalam memimpin membuat para badut dengan riang gembira melaksanakan perintah sang raja. Para liswa dituntut selalu peka terhadap sekelilingnya, tapi terkadang mereka juga “pekok” (kocak). karena selain menjadi prajurit mereka juga ialah seorang penghibur,” ungkap Refoma.

Reforma sendiri mengaku kaget videonya itu kini viral. “Sebenarnya tidak menyangka kalau dapat tanggapan positif dari masyarakat. Terima kasih semuanya yang sudah merepost video kami,” ujarnya.

Refoma juga mengaku, akan membuat konsep baru lagi bersama kawan-kawannya. “Sebenarnya konsep dalam karya ini sangat luwes dan fleksibel, sehingga ketika ingin memasukkan hal yang baru dan booming bisa disesuaikan dengan karya. Semisal termasuk tiktok atau yang lainnya. Dan karya ini sudah dipentaskan kurang lebih 12 x,” terangnya.

“Saya berharap semoga dengan semakin pesatnya medsos dan teknologi applikasi yang mengiringinya ini bukan menjadikan kita jadi follower saja . Tetapi bagaimana bisa menjadi influencer, bukan meninggalkan kebudayaan kita, tapi mengembangkannya,” pungkasnya. (bsn/wan)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!