Viral… Video Mayat Lambaikan Tangan dari Dalam Peti
BNews—NASIONAL— Jagat media sosial dihebohkan dengan video seorang jenazah yang melambaikan tangan dari dalam peti saat hendak dikubur. Sejumlah warga internet (warganet) mempercayai bila peristiwa mistis tersebut terjadi di Indonesia.
Kejadian tersebut bahkan hingga menyita perhatian dunia. Beberapa media asing seperti surat kabar harian Inggris, Daily Mail menyoroti video pemakaman yang dihadiri banyak pelayat tersebut.
Dalam artikel tersebut ditulis, beberapa anggota keluarga nampak meratapi jenazah dalam peti yang telah dimasukkan ke liang lahat. Saat itu, pendeta sedang memimpin prosesi pemakaman.
”Tuhan telah berfirman dalam kitab Yohanes. Aku adalah kebangkitan dan kehidupan. Siapapun yang percaya kepadaKu, ia akan hidup meskipun sudah mati,” kata pendeta seperti dialihbahasakan Borobudur News.
Tidak berselang lama, dari balik kaca bagian atas peti nampak ada gerakan mirip lambaian tangan mayat. Sontak, peristiwa ’creepy’ itu menggegerkan para pentakziah hingga media sosial.
Video tersebut kini menjadi perdebatan hangat. Banyak yang mempercayai. Namun tidak sedikit yang meragukan.
”Ya, dia melambaikan tangan mungkin dia masih hidup dan mencoba keluar” kata akun Instagram @laberliana.
”Mungkin itu adalah tikus,” timpal betharabethari.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik di sini)
Banyak yang menyebut, jenazah yang melambaikan tangan dari dalam peti itu terjadi di Manado, Sulawesi Utara pada 5 Mei 2020.
Sementara itu, sejumlah peneliti sempat mengungkap teori mengenai kemungkinan mayat bergerak. Penelitian itu dilakukan oleh Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).
”Apa yang kami temukan adalah lengan-lengan (mayat) itu bergerak secara signifikan. Lengan mulanya bergerak dari samping tubuh dan berpindah ke sisi lainnya,” kata anggota peneliti, Alysin Wilson kepada jaringan televisi dan radio Amerika Serikat, ABC News.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan, bila gerakan pada mayat bisa saja terjadi. Hal itu disebabkan oleh penumpukan gas dalam tubuh pada awal hingga pertengahan pembusukan atau dekomposisi.
”Penelitian ini sangat penting untuk membantu penegakan hukum dalam penyelesaian kasus kejahatan serta penyelidikan bencana,” ucapnya.
”Ini penting bagi korban dan pihak keluarga. Dan dalam banyak kasus, ini dapat digunakan korban untuk menceritakan kisah terakhir mereka,” pungkas dia. (han)