Wilayah Magelang Terasa Dingin Dari Biasanya, Ini Penyebabnya
BNews—MAGELANG—Beberapa hari terakhir ini sebagian wilayah Indonesia mengalami penurunan suhu. Dimana dampaknya wilayah tersebut mengalami fenomena suhu dingin dibanding biasanya.
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan dari bulan Juni, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat massa udara yang berada di Australia dingin dan kering.
”Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia (monsoon dingin Australia) semakin signifikan,” kata dia, dikutip kompas (26/7/2020).
Dia menjelaskan, udara dingin yang terjadi menandakan puncak musim kemarau akan datang. ”Fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang bisa terjadi di bulan puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus,” jelasnya.
Suhu dingin yang lebih terasa belakangan ini, lanjut Hary, juga diperkirakan karena kandungan uap atmosfer yang cukup sedikit. Kandungan ini bisa terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan akhir-akhir ini.
Menurutnya, uap dan air merupakan zat yang cukup efektif menyimpan energi panas. ”Rendahnya kandungan uap atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat dengan permukaan bumi tidak signifikan,” imbuhnya.
”Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibanding musim hujan atau peralihan,” sambungnya.
Sebagai informasi, untuk di wilayah Magelang, udara dingin diprakirakan mencapai 26 derajat celcius pada hari ini (27/7/2020) pukul 19.00 WIB. Kemudian diprakirakan semakin dingin pada pukul 22.00 WIB dengan suhu 24 derajat celcius.
Sementara hingga lusa besuk diperkirakan suhu terendahnya bisa mencapai 19-28 derajat celcius. (*/mta)