Besok Semua Destinasi Wisata di Gunungkidul Jogjakarta Ditutup untuk Umum
BNews—JOGJAKARTA— Seluruh destinasi wisata yang berada di Kabupaten Gunungkidul akan ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmoni menuturkan, sesuai dengan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Dinas Pariwisata rencananya akan menutup sementara seluruh objek wisata. Mulai Sabtu (3/7) hingga Selasa (20/7).
”Kami sudah melakukan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan, sebelum ada kebijakan penutupan objek wisata ini,” kata Harry Kamis (1/6).
Harry mengungkapkan, berdasarkan pengumuman Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang PPKM Darurat, pada Kamis (1/7), pihaknya langsung berkoordinasi dengan pelaku wisata. Dan pemerintah desa yang mengelola objek wisata mempersiapkan atas rencana penutupan tersebut.
Saat ini, pihaknya bersama Pemkab Gunungkidul sedang menyusun draf kebijakan soal penutupan yang akan tertuang dalam keputusan dari bupati.
”Adanya keputusan berlandasan hukum ini bisa dipatuhi dan memiliki sanksi mengingat. Sehingga kalau ada objek wisata yang masih buka, menjadi tanggung jawab pelaku wisata tersebut,” ungkapnya.
Ia mengakui sejak diberlakukannya surat keterangan bebas Covid-19 dengan menunjukan surat hasil antigen kepada wisatan, jumlah kunjungan menurun drastis. Petugas juga tidak segan-segan meminta wisatawan yang tidak dapat menunjukkan bebas Covid-19 langsung diminta putar balik, meski wisatawan dari jauh.
Berdasarkan data dari laporan petugas, Pada Selasa (29/6) jumlah wisatawan yang berkunjung sekitar 1.289 orang. Sementara Rabu (30/6) hanya 597 orang kunjungan di destinasi wisata.
”Kami tidak mempermasalahkan tidak adanya pemasukan dari PAD wisata, yang terpenting kesehatan dan keselamatan jiwa. Yang jelas ini untuk kebaikan semua dalam masa pandemi ini agar pengendalian lebih maksimal,” katanya.
Seperti diketahui, di Kabupaten Gunungkidul dalam satu bulan terakhir terjadi lonjakan jumlah kasus. Penambahan harian di atas 150 kasus perhari.
Puncaknya pada Rabu (30/6) sebanyak 311 kasus. Hal ini sangat memprihatinkan, sehingga dipandang perlu adanya langkah cepat untuk menekan laju pertambahan Covid-19. (han)