Hujan Abu Tipis Guyur Sebagian Wilayah Jawa Tengah dan Jogjakarta
BNews—JOGJAKARTA— Gunung Merapi memuntahkan awan panas dan lava pijar pada Jumat (6/8). Wedhus Gembel ini menyebabkan terjadinya hujan abu tipis di lereng Merapi wilayah Sleman dan Klaten.
Semburan Wedus Gembel ini dilaporkan terjadi sebanyak tiga kali. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatatawan panas pertama pukul 11.22WIB di sesmograf. Dengan amplitudo 45 milimeter durasi 118.
Awan panas kedua pukul 11.24WIB di sesmograf dengan amplitudo 50 milimeter, durasi 177 detik. Awan panas ketiga pukul 11.37WIB di seismogram dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 88 detik.
”Jarak luncur awan panas pertama dan kedua antara 1.500-2.000 meter ke arah barat daya. Arah angin ke timur. Awan panas ketiga jarak luncur seribu meter ke arah barat daya,” ungkap petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Triyono, Jumat (6/8) malam.
Adanya awan panas ini dilaporkan terjadi hujan abu tipis di lereng Merapi wilayah Sleman dan Klaten. Di antaranya di Turi, Tempel, Kaliurang dan Ngrangkah, Pakem, Sleman serta jalan sekitar Balerante, Klaten.
Pada periode pukul 00.00-18.00WIB teramati 27 luncuran lava pijar dengan jarak luncur 1.200-2.000m ke arah barat daya. Dan pukul 06.00-12.00WIB dua kali terdengar suara guguran dari pos Babadan.
BPPTKG juga mencatat terjadi gempa guguran 191 kali, gempa embusan 24 kali. Gempa fase banyak atau hybrid 232 kali dan gempa vulkanik dangkal 63 kali.
”Aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih cukup tinggi, berupa aktivitas erupsi erfusif. Status aktivitas ditetapkan dalam level III atau tingat siaga,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro. Lalu sejauh lima kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
”Sedang untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanis saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” pungkasnya. (ifa/han)