Komunitas Semawung Mancal Pedal, Bersepeda Tingkatkan Imunitas

BNews–MUNTILAN– Berawal dari masa Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat berkegiatan dirumah, kelompok ini mulai sadar. Mereka berpikir betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga.

Komunitas ini menilai olah raga yang cocok dimasa saat ini, baik pemula atau atlet adalah bersepeda. Terbentuklah Komunitas Semawung Mancal Pedal (SMC), yang intens berolahraga bersepeda.

Salah satu anggota, Rizal Achmad Syaifulloh, 20, mengatakan memilih bersepeda karena olahraga tersebut mampu meningkatkan imunitas tubuh. “Tentunya dalam bersepeda ini kita bisa menerapkan protokol kesehatan, mulai memakai masker dan jaga jarak,” katanya (15/6/2020).

Semawung Mancal Pedal gowes tingkatkan imunitas tubuh
Semawung Mancal Pedal gowes tingkatkan imunitas tubuh

Sementara nama Semawung Mancal Pedal diambil dari nama tempat tinggal mereka. Komunitas yang beranggotakan 30 orang ini beralamatkan di Dusun Semawung Desa Sedayu Kecamatan Muntilan.

“Untuk makna Mancal Pedal, yakni Mancal merupakan suatu kata kerja dalam bahasa Jawa yang artinya mendorong, dan pedal adalah sebuah part dalam sepeda yang berfungsi memutar rantai. Artinya, dalam bersepeda kita harus mendorong pedal agar rantainya berputar dan memutar roda untuk berjalan,” imbuhnya.

Rizal mengungkapkan, dalam komunitasnya terdapat kegiatan rutin. “Kami membagi rute menjadi 3 grade. Pertama, Rute Lokalan dengan jarak dibawah 10km biasanya semua ikut ini mulai anak anak hingga dewasa. Yang kedua, Rute Medium menempuh jarak antara 25-40 km biasanya anak anak tidak ikut untuk jarak ini. Yang ketiga, Rute High menempuh jarak lebih dari 50km pada rute ini hanya para pemuda dan orang tua yang masih mampu,” paparnya.

Selain bersepeda, lanjutnya komunitas ini juga memiliki kegiatan bersama lainnya untuk meningkatkan imunitas tubuhnya. “Kami juga sering melakukan futsal bersama, namun untuk anggota ibu-ibu biasanya senam aerobic,” ujarnya.

DOWNLOAD LAGU-LAGU KEREN (KLIK DISINI)

“Jadi siapapun bisa bergabung di komunitas kami dan bisa memilih grade yang diinginkan sesuai kemampuan. Yang terpenting memakai sepeda, mau punya sendiri atau meminjam,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan pernah menembuh jarak gowes terjauh hingga titik 0 Yogyakarta. Dan terdapat pengalaman yang mengesankan saat menuju Grojogan Watu Purbo mereka salah jalan.

“Saat itu kami salah jalur, ternyata sampai di bendungan atas sendiri, kami mencoba menyebrangi arus diatas bendungan yang licin. Sesekali sepeda kami terseret arus, Namun Alhamdulillah tidak jatuh, tapi ternyata setelah selesai menyebrang sungai krasak tidak ada jalan untuk kebawah dan kami menyebrang kembali untuk pulang,” ceritanya.

Selang beberapa hari kemudian, lanjutnya pihaknya kembali kesitu lewat jalur lain dan Alhamdulillah sampai di tujuan. “Disana kami bisa menaiki sepeda menyebrangi sungai sambil basah basahan. Itu pegalaman yang tak terlupakan,” ungkapnya.

Dengan bersepeda ini, Rizal bersama anggota komunitas lainnya ingin mengkampanyekan budaya hidup sehat kepada masyarakat sekitarnya. Biasanya masyarakat joging untuk berolahraga, namun jika di ajak joging banyak yang tidak mau.

“Lantas setelah itu pada mata kuliah saya ada aktivitas olahraga rekreasi yaitu bersepeda. Dari situ saya terinspirasi untuk membeli sepeda yang saya pikir sangat mudah menarik masyarakat lainnya untuk mengikuti olahraga.” terangnya.

Karena dalam bersepeda. menurutnya bisa melihat suasana luar dan relatif membutuhkan lebih sedikit tenaga di banding joging. “Setelah itu muncul satu dua orang yang ikut membeli sepeda dan akhirnya sekarang sudah banyak yang mempunyai sepeda untuk gowes,” pungkasnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: