PPMT UNIMMA Di Kajoran Optimalkan Peran Guru dan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
BNews–MAGELANG– Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PPMT) adalah program penyetaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana dilaksanakan juga oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA).
Pada kegiatan PPMT kali ini, salah satu kelompok mahasiswa UNIMMA mengangkat sebuah topik khusus. Yakni “Implementasi peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter”.
Kelompok PPMT tersebut melaksanakan pendampingannya di KB IT Insan Kamil Kajoran, Mereka terdiri dari Dosen Pembimbing Dr. Hermahayu, M.Si., ketua kelompok Martia Yosi Nurfa Indah; dan anggota kelompok Kriswanti Wahyutami, Diajeng Puspa Mutiara, Sifa Afifah.
Menurut kelompok tersebut, kegiatan yang dilakukannya memberikan banyak manfaat. Yakni antara lain meningkatkan kepedulian guru dan orangtua terhadap terhadap perkembangan kognitif anak; mengurangi dampak buruk keterlambatan dalam menstimulasi EF anak sehingga anak tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya; membantu guru dan orangtua dalam membimbing anak secara langsung agar anak memiliki jiwa resiliensi sejak dini melalui stimulasi EF yang optimal; mengurangi sikap agresif dan impulsif anak ketika belajar, dan membantu anak untuk mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
“EF sendiri merupakan kemampuan yang memungkinkan seseorang secara mental bermain dengan ide-ide; meluangkan waktu untuk berpikir sebelum bertindak; menemukan sesuatu yang baru, menghadapi tantangan yang tak terduga; menolak godaan; dan tetap fokus (Diamond, 2013). EF memainkan peran penting pada perkembangan kognitif, perilaku dan sosial emosional anak, yang kesemuanya itu merupakan aspek dari kesiapan sekolah anak (Anderson, 2002),” ungkap Ketua Kelompok Martia.
Dia juga menyampaikan, peran penting EF cukup jelas digambarkan oleh beberapa penelitia. Dimana yang menyimpulkan bahwa EF sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif, perilaku dan sosial emosional anak.
“Stimulasi pengembangan EF menjadi hal yang perlu diberikan pada anak prasekolah. Yakni untuk dapat meningkatkan kesiapan mereka memasuki sekolah dasar dengan lebih lancar,” imbuhnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Menurutnya, pada usia prasekolah, kemampuan EF ini harus sudah mulai berkembang. “Anak sudah harus mampu mengendalikan perilakunya, mampu merencanakan hal sederhana. Mampu menyelesaikan permasalahan sederhana, dan mudah berinteraksi dengan teman sebaya yang lain,” paparnya.
Beberapa rangkauan kegiatan dilakukan kelompok PPMT tersebut di KB IT Insan Kamil Kajoran. Antara laun Pelatihan stimulasi EF untuk anak usia dini.
“Pelatihan ini diberikan dalam tiga sesi. Pada sesi pertama akan diikuti oleh guru. Sesi kedua akan diikuti oleh orangtua. Masing-masing sesi berdurasi 4 jam. Materi yang diberikan pada pelatihan ini antara lain: pemahaman mengenai konsep EF; perkembangan EF pada anak, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan EF pada anak, model stimulasi yang bisa diberikan pada anak sesuai tahap usia,” ujarnya.
Lalu ada juga Pelatihan membuat dan menggunakan media. “Dalam hal ini kegiatan diikuti guru dan dilakukan selama 4 jam. Pada pelatihan ini, guru akan diajari mengembangkan media ajar untuk menstimulasi EF menggunakan berbagai material yang ada di sekitar,” terangnya.
Kemudian terakhir adalah Pelatihan penggunaan instrumen pengukuran EF dan interpretasinya. “Pelatihan ini dilakukan selama 4 jam dan diikuti oleh guru. Sementara tindak lanjut yang dilakukan untuk pelatihan EF ini adalah dengan melakukan pendampingan atau follow up. Pendampingan secara berkala dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan kendala lebih lanjut terkait pelatihan EF yang telah diberikan pada guru maupun orangtua guna diberikan solusi maupun penangan yang sesuai,” paparnya kembali.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian tersebut, kata Martia [ihaknya memperoleh bebrapa kesimpulan. Yakni bahwa, pelatihan tersebut menyajikan serangkaian materi mengenai Stimulasi EF untuk Anak Usia Dini untuk orang tua dan guru.
“Materi yang disajikan oleh tim pengabdian efektif sehingga dapat diterima, dipahami, dan diterapkan peserta dengan baik. Serta kegiatan pengabdian berlangsung lancar, tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan yakni tepat pada sasaran,” terangnya.
Dia juga berharap program tersebut khususnya terkait pelatihan itu dapat berkelanjutan sehingga lebih banyak lagi sekolah atau instansi yang memperoleh manfaat serupa.
“Kami harap para guru dan orangtua senantiasa konsisten dalam mendukung perkembangan anak melalui stimulasi-stimulasi pada pelatihan yang telah diberikan. Sehingga anak lebih siap dalam melanjutkan pembelajaran di tingkat selanjutnya maupun agar anak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan,” harapnya. (adv)