Satgas Khusus Dibentuk Awasi Layang-Layang Di Sekitar Bandara Jogja
BNews–JOGJA– Bermain layang-layang adalah kegiatan menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa. Namun, jika lokasi bermainnya bisa membahayakan pihak lain tentunya menjadi hal yang tidak menyenangkan.
Seperti yang terjadi di kawasan yang berdekatan dengan Bandara, dimana layang-layang dikhawatirkan mengganggu keselamatan penerbangan. Seperti akhir-akhir ini marak masyarakat bermain layang-layang di daerah dekat Bandara Yogyakarta.
Tidak sedikit dari mereka yang menerbangkan layang-layang di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Di lokasi tersebut pesawat biasanya sedang melakukan proses landing maupun take off.
Terkait hal tersebut, Bandara Adisutjipto Yogyakarta bersama Lanud Adisutjipto dan AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta memutuskan untuk membentuk satgas khusus untuk mengawasi layang-layang. Satgas sudah dibentuk dalam sebulan terakhir dan sampai saat ini sudah mengamankan 3-4 layang-layang yang rata-rata berukuran besar, hingga 50 sentimeter.
“Kami menfokuskan pada layang-layang yang diterbangkannya di KKOP. Layang-layang tersebut diterbangkannya tidak hanya pada pagi, siang atau sore hari saja. Namun ada juga yang sampai malam hari, dengan menambah lampu pada layangannya,” ujar General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama, dikutip KR (25/10/2020).
Layangan yang diterbangkan di kawasan sekitar bandara sangat beresiko terhadap keselamatan penerbangan. Karena bisa saja terangkut ke pesawat yang hendak landing maupun take off. Hal tersebut juga telah diatur dalam UU Nomor 1/2009 tentang penerbangan.
Dalam pasal 210 dijelaskan, bahwa setiap orang dilarang berada di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan; kecuali memperoleh izin dari otoritas bandar udara. “Kami akan tindak tegas bagi siapapun yang melanggar aturan tersebut,” ujarnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sementara itu Kadisops Lanud Adisutjipto Kol (pnb) Sri Raharjo menuturkan, berdasarkan pengamatan petugas masyarakat memilih waktu sore hingga menjelang Magrib saat menerbangkan layang-layang. Karena pada saat itu, penerbangan militer sudah berhenti.
“Hampir setiap hari selalu saja ada yang menerbangkan layang-layang di sekitar bandara. Dan akan semakin banyak saat hari libur,” urainya.
Di Bandara Adisutjipto tidak hanya digunakan untuk penerbangan sipil saja. Namun ada penerbangan militer. Jadi, sangat membahayakan jika sampai ada layang-layang yang tersangkut di pesawat. Dan pada ketinggian tersebut termasuk areal kritis.
“Dibutuhkan konsentrasi penuh dari pilot. Karena pada ketinggian tersebut akan landing dan take off,” jelas General Manager AirNav Indonesia Cabang Yogyakarta Ratna Mustikaningsih.
Seperti diketahui, sebuah layang-layang berukuran 50 sentimeter tersangkut di Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 1107 sesaat akan mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sekitar pukul 16.46 WIB, Jumat (23/10/2020). Layang-layang tersebut ditemukan di roda pesawat bagian kanan.
Saat mendaratkan pesawat, pilot mengaku melihat banyak layang-layang yang terbang di sekitar area bandara. Pilot juga tidak merasakan, jika ternyata ada layang-layang yang tersangkut dan baru diketahui petugas saat pesawat sudah mendarat sekitar pukul 16.49 WIB ketika sedang mengecek. (*/Lubis)