Ternyata Ini Isi Bangunan Water Toren Berusia Satu Abad di Alun Alun Magelang
BNews—MAGELANG— Di Pusat Kota Magelang, tepatnya di alun alun terdapat sebuah bangunan sejarah peninggalan Belanda. Water toren atau Menara air.
Dilansir dari kota toea magelang Bangunan ini dibangun pada tahun 1916. Kemudian resmi melayani air bersih pada ahun 1920.
Menara air ini dibangun oleh seorang arsitek kebangsaan Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten. Saat ini bangunan tersebut dikelola PDAM Kota Magelang.
Dimana, mampu menampung 1,750 juta liter ai, Ditopang tiang beton setinggi tinggi 21,2 meter dan dibangun dengan 32 pilar.
Beberapa waktu lalu, komunitas kota toea Magelang melakukan kunjungan kembali kedalam water toren ini. Masuk ke dalamnya.
Ketua Komunitas Kota Toea Magelang Bagus Priyana menjelaskan secara detail setiap isi bangunan tersebut melalui akun youtubenya. Dimana, telihat didalamnya terdapat beberapa ruangan yang difungsikan sebagai kantor. Juga beberapa tepat penyimpanan.
DI beberapa sisi bangunan masih terdapat sejumlah saksi sejarah. Seperti plakat berisikan informasi pembangunan dan tahun pembuatan alat alat itu.
Ada juga beberapa pipa pipa besi tua yang ada di dalam Water Torn itu. Pipa pipa ini yang menyalurkan air kepada pelanggan PDAM Kota Magelang.
Pipa pipa buatan belanda ini masih sangat bagus secara fisik. Pengelola hanya melakukan perawata dengan mengecatnya.

Di tengah tenga water torn ada 32 pilar beton. Di dalam beton tersebut terdapat tangga dengan tiga tingkat yang terdiri dari 18 anak tangga. Tangga tersebut menghubungkan lingkaran bawah dengan lingkaran diatas. Dibagian atas tempat penampungan air tersebut terdapat ruang kecil dan menara yang berfungsi sebagai sirene yang menunjukan waktu pada zaman dahulu
Di lingkaran paling atas ada tempat penampungan air. Air yang diambil dari sumber air di Kalegen, dan Wulung Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang ini ditampung.
Selain itu ada sebuah ruang yang hampa yang difungsikan untuk mengatur tekanan air. Terdapat tiga alat pengontrol air yang berfungsi sebagai mesin pemompa untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah warga.
Tercatat ada tiga mesin yang buatan pabrik Schafter dan Budenberg (Jerman) dan Ruhaak & Co (Belanda). Pipa tersebut sejak pertama bangunan tersebut didirikan masih berfungsi dengan baik.
Tiga mesin tersebut berfungsi untuk memastikan air yang melalui pipa-pipa induk yang nantinya akan disalurkan melalui pipa sekunder ke rumah warga. Masih menurut arsip tersebut, ada 7 pipa induk yaitu di Jalan Diponegoro (1,685 km), Jalan Bandongan (4 km), Jalan Aloon-aloon Utara (140 m), Jalan Aloon-aloon selatan (110 m), Jalan Tentara Pelajar (860 m) Jalan Pemuda (1,065 km) dan Jalan Gatot Subroto (760 m). Pipa-pipa tersebut bermerk Century Utrecht NV Solten Fabriek ini terletak dibawah tanah. (wan/her)