Era Industri 4.0, Bupati Magelang Berharap Bank Bapas Lakukan Transformasi Digital
BNews–MAGELANG-– Di era industri 4.0, menuntut perbankan untuk melakukan transformasi digital. Ada dua faktor yang mendorong timbulnya tuntutan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Bupati Magelang Zaenal Arifin kepada awak media di Bank Bapas 69 Magelang. Yakni setelah penarikan undian tabungan berhadiah PT BPR Bank Bapas 69 (Perseroda) (24/3/2022).
“Dua faktor itulah yang membuat pemerintah dan sektor swasta harus bergerak cepat merespon agar semua kebutuhan konsumen (nasabah) dapat terpenuhi,” katanya.
Ia menyebutkan juga bahwa faktor pertama adalah peluang digital. Kehadiran e-commerce merupakan pasar terbesar di ASEAN.
“Hal itu diprediksi mampu membawa peningkatan transaksi digital pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Dan untuk Faktor kedua, lanjutnya perilaku digital yang kian marak. “Hal itu ditandai meningkatnya pemakaian mobile phone, laptop, tablet dan smartwatch,” tegasnya.
Bupati juga memberikan pujian kepada Bank Bapas 69 atas kinerjanya dalam melayani nasabahnya. Bank milik Pemkab Magelang ini telah terbukti mampu bekerja profesional melalui berbagai terobosan inovasi teknologi digital.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Semua itu dilakukan untuk mendorong pemberdayaan perekonomian mayarakat agar dapat meningkat, terlebih di masa pandemi yang belum berakhir,” kesannya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR Bank Bapas 69, Rohmad Widodo, mengatakan, berkat kepercayaan besar dari masyarakat pihaknya termotivasi untuk terus tumbuh dan berkembang.
“Termasuk selalu berinovasi demi mewujudkan visi menjadi bank pilihan utama yang unggul dan terpercaya,” katanya.
Dia juga melaporkan kinerja hingga 31 Desember 2021. Total aset sebesar Rp 1.288.026.836.851. Dana pihak ketiga Rp 1.110.537.255.717.
Jumlah nasabah 166.746, terdiri dari 140.578 nasabah tabungan, 5.287 nasabah deposito berjangkan dan 20.882 nasabah kredit. Penyaluran kredit Rp 904.748.827.238, dengan komposisi kredit pegawai 65 persen dan kredit umum 35 persen.
“Dari laba tahun 2021 sebesar Rp 34.476.905.696, kami perkirakan akan mampu menyetor untuk pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 14.566.630.909,” pungkasnya. (bsn)