Festival Indonesia Bertutur 2022 Di Borobudur Telah Usai, Diusulkan Dua Tahun Sekali

BNews–MAGELANG-– Rangkaian acara Indonesia Bertutur 2022 ditutup dengan penampilan kelompok musik kontemporer Senyawa. Yakni dengan karyanya yang berjudul “Vajranala” yang dipentaskan di Panggung Lumbini Candi Borobudur.

 Di hari terakhir festival yang dibuka untuk umum itu, awan gelap terus menggantung sejak siang, tapi untungnya hujan tak lantas turun; memungkinkan para pengunjung menikmati event akbar yang diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini.

Indonesia Bertutur menampilkan 11 artis kontemporer di ANARTA, yaitu: A Cappella Tari “Pradaksina”, tarian massal Soreng, tari Topeng Ireng, Teater Garasi dengan karyanya “Waktu Batu: Rumah yang Terbakar”, Prehistoric Body Theatre menampilkan “A Song for Sangiran 17”, Tulus yang membawakan 10 lagu, Fitri Setianingsih yang menarikan “Kinjeng Tangis”, Mila Rosinta menampilkan “Jalan, Berjalan, Perjalanan”, Choy Ka Fai dari Singapura menampilkan “Postcolonial Spirit”, dan “Vajranala” dari Senyawa.

Sementara itu di LAYARAMBHA, 24 film tari dari berbagai penjuru dunia ditayangkan, termasuk enam film yang ditayangkan di hari terakhir.

Film itu yaitu: Seen Unseen oleh Kamila Andini (Indonesia); Malu oleh Elisabeth Monica Rumbiak (Indonesia); Till Then, Awakening in A Dream oleh Sutradara Liao Jiekai dan Koreografer Mui Cheuk-yin (Hong Kong); Someday I Will Become A Rock oleh Sutradara dan Koreografer Cheuk Cheung dan Elisa Wendi (Hong Kong, Singapura); Fish oleh Sutradara Russell Morton dan Max Kin-wai Lee yang juga berperan sebagai koreografer (Singapura, Hong Kong); dan Ward 11 oleh Sutradara Tsang Tsui Han dan Koreografer Aaron Khek Ah-hock dan Ix Wong Thien-pau.

Diskusi film membuka pertunjukan Layarambha di hari terakhir, bersama Kamila Andini dan Ida Ayu Wayan Arya Satyani dengan moderator Afrizal Malna.

Festival Cahaya KIRANAMAYA menampilkan tiga seniman instalasi: JVMP – Shivalaya; Gondola Team – Get Lost, Find A Way, The Right Way, One Way, Oneness; dan Kirana Darma – Nirleka. Selain itu ada juga tiga seniman dari pre-Event Kompetisi Cipta Indonesia Bertutur yang menampilkan instalasi, video mapping, dan performance, yaitu: Densiel Prisma Y. Lebang – Leang; Josh Marcy – Mitos, Tutur, dan Yang Bergerak; dan S. Sophiyah K – How Erectus Are We?.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Selain itu ada juga 12 seniman video mapping yang karyanya berbinar dan menghiasi malam di Taman Wisata Candi Borobudur.

Panggung Senja VIRAMA, selain dikelilingi oleh 37 stan UMKM kerajinan seni, kriya, dan kuliner juga menampilkan tarian dan musik favorit; yang terus dipadati penonton Indonesia Bertutur 2022 sejak hari pertama. Delapan seniman dan penggiat budaya yang tampil.

Antara lain Ayo Dongeng Indonesia, Wijilan Kids, Peni Candra Rini & Ardhito Pramono, Om Wawes; Woro Widowati, Letto, The Finest Tree, dan Paksi Band. Setiap harinya, atraksi di Panggung Senja Virama juga menampilkan berbagai sanggar tari: Sanggar Tari Avadana; Sanggar Omah Guyub, Sanggar Laskah Menoreh, Sanggar Seni Ahmad Danom, dan Sanggar Seni Kinnara Kinnari.

Di hari terakhir ini, berlangsung juga Artist Talk di Museum Widayat bersama seniman Mella Jaarsma, Titarubi dan Moderator Alia Swastika; sebagai bagian dari Expanded Media VISARALOKA Pameran expanded media ini ditampilkan di Museum H. Widayat, Eloprogo Art House, Limanjawi Art House, dan Apel Watoe Contemporary Art Gallery; sejak tanggal 7 September 2022 dari pukul 10:00 hingga 18:00.

“Indonesia Bertutur adalah festival paling kaya substansi yang pernah saya lihat, dan senang banget setelah dua tahun kita kelelahan menghadapi pandemi. Dengan situs Borobudur yang begitu kuat dan megah kita melihat banyak banget variasi seni. Nggak cuma seni tradisi aja tapi juga pemikiran kontemporer, jenisnya juga macam-macam. Ada seni rupa, film, pertunjukan, dari yang paling tua dari prehistoric Indonesia sampai Indonesia hari ini,” tutur Keni Soeriaatmadja; Koordinator Ruwatan Bumi.

Sementara itu, Kurator Alia Swastika berharap untuk selanjutnya Indonesia Bertutur bisa lebih banyak melibatkan warga sekitar; misalnya kunjungan anak-anak sekolah dan curatorial tour agar bisa menjadi lokalitas di mana festival ini diadakan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

VISARALOKA Pameran Expanded media akan berakhir pada Selasa, 13 September 2022. Pukul 13:00 akan dilangsungkan Artist Talk Kompetisi Cipta (Komta) Indonesia bertutur 2022 dengan narasumber Ellen Xie, Arik Aristyawan, Kusmalida P.B, Riduan Situmorang dan dimoderatori oleh Istifadah Nur Rahma.

Indonesia Bertutur 2022 melibatkan 900 pegiat budaya dan seniman, menampilkan ratusan karya seni. Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencanangkan agar festival ini dilakukan setiap dua tahun sekali; hal ini untuk melanjutkan misi membangun budaya berkelanjutan dari pengalaman masa lalu dan sejarah bangsa berdasarkan 20 cagar budaya Indonesia. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!