Nekat Curi Uang Di Sesajen Demi Bayar SPP, Seorang Siswi Dibebaskan Polisi
BNews–NASIONAL-– Seorang siswi SMK berinisial NKE, 16 di Bali terpaksa curi uang di sesajen. Namun polisi bakal membebaskannya.
Diketahui siswi SMK berinisial NKE (16) di Bali yang kedapatan mencuri uang di sesajen tersebut bukan tanpa alasan. Ia nekat melakukannya demi bisa membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolah.
Kapolsek Tegalalang AKP I Ketut Sudita mengatakan pihaknya tengah berupaya agar kasus bisa diselesaikan dengan damai.
“Hari Senin ini, kami akan melaksanakan diversi untuk penyelesaian masalah itu dan melibatkan semua. Baik dari prajuru (petugas adat) sebagai korban dulu, dari pelindung anak dan instansi terkait, kita undang semua agar masalah itu bisa selesai,” kata AKP Sudita, (23/6/2022) dikutip CNN)
“Kita, upayakan semaksimal mungkin nanti (dapat restorative justice). Kita, akan berikan pemahaman dan nanti kita undang perlindungan anak,” imbuhnya.
Sudita mengatakan bahwa siswi yang dimaksud memang mencuri uang sesajen demi membayar uang SPP. Siswi itu nekat karena tidak bisa mengikuti suatu training di sekolah jika tak membayar SPP.
“Benar, sesuai dengan keterangan dia, untuk bayar SPP setelah dapat uang itu, dia langsung disetorkan ke koperasi sekolah untuk bayar SPP. Bayar Rp 170 ribu ini, agar dia bisa ikut training sekolah. (Kalau tidak) bayar tidak dikasih training, makannya dia berusaha,” kata Sudita.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sebelumnya, siswi SMK mencuri uang sesajen di kotak Pura Dalem, Banjar Pujung, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Total uang yang diambil sebanyak Rp170 ribu.
Saat dilakukan interogasi, siswi tersebut mengakui perbuatannya mengambil uang sesari yang ada di kotak kaca Pura Dalem dengan cara memecahkan kaca kotak sesari.
Sisi itu juga sudah tidak tinggal bersama orang tua melainkan dengan kakeknya. Kedua orang tua sudah berpisah dan menikah lagi.
“Anak ini, baru umur empat tahun (ditinggal nikah sama orang tuanya) sudah nikah lagi. Orang tuanya pergi dari rumahnya sehingga dia dirumah sama kakeknya. Untuk selanjutnya kita sudah koordinasi dengan pihak Prajuru (Petugas Adat) bagaimana biar masalah ini dimusyawarahkan,” ujar Sudita. (*/cnn)