Soroti ’Aksi Berbahaya’ Pemkab Magelang Umbar Data Penduduk, Kemendagri Turun Tangan
BNews—MAGELANG— Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) langsung bergerak cepat soal pengunggahan data pribadi kependudukan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Magelang. Aksi berbahaya tersebut saat ini sedang dilakukan pengecekan oleh Direktur Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri.
”Saya cek dulu isi datanya, ya,” kata Zudan Arif Fakrulloh, Senin (7/6).
Zudan mengungkapkan, pengecekan dilakukan guna mengetahui maksud dan tujuan Pemkab Magelang merilis data-data kependudukan tersebut. Hingga saat ini, pengecekan tersebut masih dilakukan oleh pihak Dukcapil Kemendagri.
Pihaknya belum bisa memastikan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan Pemkab Magelang. ”KPU juga kan memampang daftar pemilih. Maka harus saya cek dulu untuk tujuan apa di Magelang itu,” jelasnya.
Diberitakan Borobudur News pada Minggu (6/6), situs open data Kabupaten Magelang menjadi sorotan di media sosial karena dinilai mengumbar data kependudukan. Misalnya nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga warga Magelang.
Informasi terkait open data Pemkab Magelang ini diunggah oleh pengguna akun Facebook @Happy Firmansyah. Dalam unggahannya, tampak tangkapan layar data warga salah satu desa di Kecamatan Secang. Seperti nomor KK dan NIK.
”Wah Magelang baik sekali open data dan boleh digunakan teman-teman,” tulisan dalam unggahan itu.
BorobudurNews mencoba mengakses laman open data Kabupaten Magelang tersebut pada Minggu (6/6) sekitar pukul 15.10WIB. Yakni di situs http://www.opendata.magelangkab.go.id/dataset.
Usai dicoba untuk melakukan pencarian data penduduk, ternyata benar. Terdapat data hingga tingkat desa untuk identitas penduduk lengkap dengan nomor KK dan NIK.
Saat mencoba membuka data beberapa desa, namun berdasarkan pencarian, tidak semua data identitas penduduk tersedia. BorobudurNews menemukan data identitas penduduk beberapa desa.
Data tersebut dalam bentuk dokumen dalam bentuk file xls, Excel. Bahkan bisa diunduh secara bebas. Namun, pada pukul 15.30WIB, laman tersebut sudah tidak bisa diakses lagi. (han)