![]() |
foto : internet |
BNews–BOROBUDUR– Bingung liburan akhir pekan ? Candi Borobudur mungkin sudah biasa. Eh tapi tunggu dulu, di kini mulai tumbuh wisata kawasan di sekitarnya. Memotret Borobudur dari sisi yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri.
Eka Ary, misalnya, warga Kota Magelang ini mengaku sudah sering naik ke Candi Borobudur. Namun kali ini, dia mengajak komunitasnya datang lagi ke Borobudur. Tapi tidak naik ke candi.
“Sekarang asyik juga berwisata di sekitar Candi Borobudur. Banyak tempat yang asyik,” kata penggiat komunitas Hitmoms ini.
Apalagi, katanya, belakangan banyak bermunculan Bali ekonomi desa (balkondes) di sekitar Borobudur. Akhir pekan lalu, dia memilih bersepeda berkeliling sawah Wanurejo dan Desa Borobudur. Dia singgah di beberapa lokasi menarik seperti tempat oleh-oleh rik rok dan Balkondes Ngaran Borobudur.
![]() |
Wisatawan bisa menikmati kawasan dengan bersepeda dan singgah di berbagai tempat unik. |
Bangunan khas joglo jawa memberikan nuanasa berbeda saat berada di balkondes ini. Sajian masakan khas ndeso mengobati rasa kangen masa lalu.
Kini sudah banyak Balkondes yang tumbuh. Di setiap balkondes ada berbagai wisata menarik yang disajikan. Memiliki khas masing-masing tapi tetap istimewa karena ada Borobudur di sekitarnya.
Seperti Balkondes di Karanganyar Borobudur. Di sana, hamparan persawahan dengan titik fokus Candi Borobudur menjadi pilihan menarik menikmati candi. Keramahan warga apalagi.
Tidak hanya itu, disana, wisatawan bisa mencoba jenis wisata yang tak biasa. Bersama warga belajar membuat gerabah. Ah, bagi anak-anak atau orang kota ini seru.
Di Balkondes Candirejo pun demikian. Wisatawan bisa menikmati wisata berbeda berkeliling desa-desa itu. Bisa naik andong, atau naik sepeda. Di sini, sudah lebih banyak dikunjungi wiatawan koorporasi dan rombongan besar.
![]() |
Balkondes Candirejo dari BUMN Semen Indonesia |
Singgah di Balkondes Candirejo bisa melepas lelah, setelah mengikuti kegiatan ekowisata di sana membayar semuanya. Jika cuaca bagus, Merapi berdiri gagah di belakangnya.
Balkondes ini, kini terus berkembang di seluruh desa di Borobudur. Adalah PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko yang jadi inisiatornya. Menggandeng sejumlah BUMN, setiap desa nantinya akan disiapkan satu balkondes.
Untuk dukungan Balkondes, Kementrian BUMN meminta setiap BUMN menganggarkan Rp 1 miliar. Selain Balkondes serta pendampingan, juga disiapkan homestay sebagai fasilitas pendukung. Pihaknya mentargetkan sedikitnya 400 kamar homestay yang tersebar di 60 titik di sekitar Candi Borobudur.
Direktur PT TWCB PRambanan dan Ratu Boko Edy Setijono memiliki mimpi besar terhadap perkembangan Balkondes ini. Dia ingin menyiapkan masyaraakt menghadapi kedatangan jutaan wisatawan ke Borobduur di 2019 mendatang.
![]() |
Gerabah di Desa Karanyanyar Kecamatan Borobudur |
Dengan potensi yang dimiliki, dia yakin kawasan Borobudur bisa berkembang. Apalagi, setiap desa memiliki ciri khas dan kearifan lokal masing-masing.
Pembangunan Balkondes melibatkan lima BUMN masing-masing, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, PT Telkom, PT Angkasa Pura I dan PT Patra Jasa. Dari target 20 desa, sudah terealisasi di 11 desa.
“Balkondes ini ibarat etalase potensi desa, keberadaan balkondes diharapkan memberimanfaat bagi masyarakat lewat program “Sanja Kampung” yang kami gulirkan. Sehingga mereka tak lagi menjadi penonton atas jutaan wisman yang berkunjung ke Borobudur,” katanya. (bn1)